Routing v2

 

PENDAHULUAN

   Pengertian

    Routing adalah proses pemilihan jalur yang menghubungkan jaringan satu dengan yang lain untuk melewatkan paket-paket data.

   Latar Belakang Masalah

    Karena perlu di bahas dan di diskusikan agar kami tahu kalo kami masih kurang pengetahuan dan wawasan.

MAKSUD DAN TUJUAN

   Maksud

    Agar yang belum tahu jadi tahu tentang Routing

   Tujuan

    Agar menambah bekal pengetahuan dan wawasan  yang berguna bagi masa depan

BATASAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

    EGP/BGP, IGP, Static route, Dynamic Route

TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

    Bisa paham dan bisa mengembangkan konsep Routing untuk implemetasi di pekerjaan sesuai dengan dimana tempat routing tersebut ditetapkan.

METODE PELAKSANAAN

    - Brefing 
    - Diskusi 

ALAT DAN BAHAN

    - Laptop
    - Buku Workbook CCNA Best Path Network (BPN)
    - Koneksi Internet

TARGET WAKTU

     8 Jam

TAHAPAN PELAKSANAAN

    - Breifing 
    - Diskusi
    

     Pada kesempatan kali ini kami membahas tentang Routing

    Routing adalah proses pemilihan jalur yang menghubungkan jaringan satu dengan yang lain untuk melewatkan paket-paket data.

Routing ada 2:
1. IGP (Interior Gateway Protokol)
2. EGP (Eksterior Gateway Protokol)

    EGP (Eksterior Gateway Protokol)/BGP adalah routingan yang route/jalur nya arah keluar, jadi contohnya seperti Routingan antara ISP-ISP di dunia. Dan juga untuk materi EGP akan di bahas untuk tingkatan CCNP belum dibahas di tingkatan CCNA.

    IGP (Interior Gateway Protokol) adalah Rotingan yang route/jalur nya arah kedalam jadi dari ISP Nasional ke ISP-ISP lokal lalu ke Client. Yang akan kami bahas kali ini adalah IGP ini.

    Jadi IGP ada 2 cara routingan:
1. Static Route
2. Dynamic Route


   1. Static Route itu Route atau jalur nya dipilih/ditentukan oleh Network Administrator. Lalu ada 3 cara untuk menggunakan Static route:
1. Exit Interface
2. Next-Hop IP Address
3. Exit Interface & Next-Hop IP Address

~ Exit Interface
    Jadi ketika mau menentukan jalur bisa menggunakan Logika Mau kemana, Lewat mana.jadi pertama kita akan menentukan terlebih dahulu mau kemana? terus mau lewat mana?. pertama kita harus mengisi Network jaringan yang ingin kita tuju, baru kita menentukan gerbang mana yang akan dilewati...(Memakai nama Interface)

Next-Hop IP Address  
    Masih sama dengan cara logika yang Exit Interface Mau kemana?, lewat mana?. Pertama kita harus menentukan Network yang kita tuju, lalu kita harus menentukan mau lewat jalan mana...(memakai IP address).

    Jadi Exit interface menggunakan nama Gerbang (nama Interface) sedangkan Next-Hop IP Address menggunakan Nama jalan yang akan Dilewati (Memakai IP Address)

~ Exit Interface & Next-Hop IP Address
    Untuk Exit Interface & Next-Hop IP Address tidak suport di packet tracer jadi kami tidak Membahasnya.

    kita punya 5 Network (Jaringan) dan untuk melakukan Routing kan berarti harus memasukan Semua Network yang ada. Pasti akan lebih lama nah untuk memudahkan-nya kita bisa menggunakan:
 - Static Default Gateway
    jadi ini bisa menjadi solusi untuk melakukan Routing yang mudah.
untuk Logika-nya mau kemana saja, lewat sini. jadi dia menggunakan Default route 0.0.0.0 0.0.0.0 000.000.000.000 untuk semua Route di internet menggunakan Default route 0.0.0.0 .

    Untuk menjaga agar koneksi kita aman ketik terjadi trouble kabel putus kita bisa menggunakan:
 - Floating Static route
    Dia cara bekerjanya menggunakan 2 link/kabel yaitu ketika satu link/kabel utama putus atau tidak bisa dilewati maka link/kabel yang kedua akan menjadi Back-up atau cadangan jadi tetap bisa Connect walau terjadi trouble.

    Agar packet/data bisa sampai ke Host tujuan maka routingan harus sampai pada Network si Host, nah untuk sampai ketujuan-nya bisa menggunakan:
 - Static Host Route
    Jadi Static Host Route ini agar bisa sesama Host bisa saling berkomunikasi jadi Routingan harus sampai pada masing-masing Network si host.

    2. Dynamic Route itu routingan-nya yang memilih adalah si Router, jadi bisa secara otomatis dapat jalur/route, nah untuk dynamic route sendiri bisa menggunakan 3 cara:
1. RIP (Routing Information Protokol)
2. OSPF (Open Shortest Path First)
3. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protokol)


    - RIP (Routing Information Protokol)
    RIP menggunakan tabble routing untuk pertukaran informasi Routing antara Router. jadi kita tinggal memasukan semua Network yang terhubung aktif dengan router, lalu router sebelahnya juga di lakukan hal yang sama dan  IP Address pada port yang terhubung antar Router harus satu Network agar terintegrasi satu sama lain.

    Untuk Maximal Hop untuk RIP ada 15 router/Hop yang bisa di lewati, dan juga ada perbedaan antara RIPv1 dan RIPv2:
 ~ RIPv1
- hanya bisa classful
- tidak mendukung untuk melakukan VLSM
 
 ~ RIPv2
- mendukung untuk Classles
- Bisa untuk melakukan VLSM

    Dan juga RIP ini bisanya digunakan untuk jaringan menengah ke bawah. Dan juga untuk menghubungkan antara IP classful dan classles bisa menggunakan No auto-summary.

   - OSPF (Open Shortest Path First)
    cara kerja si OSPF ini mengunakan LSA (Link State Packet) yang dibuat oleh Router dengan di tandai oleh ID (Identifier) dan akan diteruskan ke Router yang lain pada area yang sama. Jadi OSPF ini menggunakan "Router ID" bisanya hanya disebut "ID" dan juga menggunakan Area, untuk setiap areanya bisa digunakan untuk menampung 10^8 Router pada setiap Areanya tapi Cisco sendiri merekomendasikan hanya menggunakan 50 router saja agar kerja Router dapat maksimal.

    Untuk Area-nya sendiri belum tahu berapa maksimal jumlah Area-nya, dan bisanya Area 0 digunakan untuk menghubungkan antara area lainnya. OSPF sendiri bisa menggunaakan Multi-Area agar bisa terintegrasi antar Area-nya. Dan juga OSPF menggunakan Wildcard mask bukan Subnetmask.

   - EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protokol)
    EIGRP ini merupakan pengembangan dari IGRP dan menggabungkan metodhe RIP bedanya ada di Hopnya jika RIP hanya 15 HOP, EIGRP bisa sampai 224 HOP.
Dan juga EIGRP ini merupakan proprietari Cisco yaitu milik Cisco sendiri tidak ada yang memiliki selain Vendor Cisco. EIGRP ini sudah memakai router id (ID) dan cara kerjanya sama dengan RIP yaitu menggunkan Tabble Routing.


Perbedaan RIP, OSPF, EIGRP
    RIP biasanya digunakan untuk routingan jaringan menengah ke bawah, EIGRP juga jaringan menengah ke bawah tapi hanya sesama vendor Cisco, OSPF ini biasaya di gunakan untuk jaringan menengah ke atas atau jaringan dengan skala besar.

    RIP dan EIGRP menggunakan Routing tabble untuk sharing informasi routing sedangkan OSPF menggunakan LSA untuk sharing informasi routing.

    Dan juga EIGRP memiliki waktu konvergensi yang lebih cepat dibandingkan OSPF yaitu dengan waktu 2 – 6 detik sedangkan OSPF sebesar 8 – 10 detik.


Nah untuk menghubungkan antara cara/metodhe routing bisa menggunakan Redistribution yang fungsinya untuk menghubungkan antara cara Static route dan Dynamic route atau antara RIP dengan OSPF atau pun dengan EIGRP.


Kesimpulannya
   

TEMUAN PERMASALAHAN DAN CARA PENYELESAIAN MASALAHNYA

    Permasalahan: Ada beberapa pengertian yang sulit dipahami
    Solusi             : Bertanya dan banyak literasi

 KESIMPULAN YANG DIDAPAT

    Routing telah menjadi bagian penting dalam jaringan, untuk pembuatan routing sendiri menggunakan Static routing sudah memudahkan pekerjaan Network Administrator, lebih mudah lagi menggunakan static default route, lebih mudah lagi menggunakan Dynamic route.

REFERENSI

    Buku Workbook CCNA Best Bath Network (BPN)

Post a Comment