MEMBAHAS BUKU E-BISNIS
PENDAHULUAN
Pengertian
Membahas adalah membicarakan jadi kami membicarakan tentang buku E-bisnis
Latar Belakang Masalah
Karena belum pernah membahas buku E-bisnis
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
Agar mengetahui E-bisnis
Tujuan
Agar punya pengtahuan tentang E-bisnis
BATASAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Buku E-Bisinis
TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
Bisa mengetahui isi buku E-bisnis
METODE PELAKSANAAN
Briefing
Pembahasan
ALAT DAN BAHAN
-laptop
TARGET WAKTU
8 jam kerja
TAHAPAN PELAKSANAAN
Briefing
pembahasan:
E-Busines
Awal Perkembangan e-Business
Pada tahun 1970-an, Aplikasi e-Business pertama kali dikembangkan dan
digunakan sebagai transaksi pembayaran melalui internet yang disebut dengan Electronic
Fund Transfer (EFT). Dalam perkembangan berikutnya, diketemukannya Elektronic Data
Interchange (EDI) yang digunakan untuk mentransfer data secara rutin, seperti dokumen-
dokumen sampai pada transaksi keuangan.
Pada tahun 2000-an,
perkembangan e-Business, semakin pesat dimana banyak perusahaan-perusahaan di
Amerika, Eropa, Asia bahkan Indonesia telah beralih dalam konsep memasarkan produk-
produknya melalui Internet.
Ekonomi Digital
e-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi
pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama
dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi)
Semua cakupan e-Business yang diperlukan, diintegrasikan ke dalam sebuah aplikasi yaitu E-Commerce
yang menghubungkan perusahaan, konsumen bahkan komunitas tertentu melalui transaksi
elektronik dan perdagangan barang.
Pengenalan e-Business
e-Business adalah serangkaian aktifitas bisnis yang memanfaatkan teknologi dan internet sebagai media
transaksinya untuk menciptakan dan meningkatkan nilai bisnis tersebut meliputi sistem itu
sendiri, edukasi pelanggan, pengembangan produk hingga pengembangan usaha yang
ditekuni melalui e-Business itu sendiri.
Hubungan e-Business & e-Commerce
Perdagangan elektronik atau e-Commerce merupakan bagian dari e-Business,
dimana cakupan e-Business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup
juga kolaborasi mitra bisnis, pelayanan nasabah, sumber daya manusia, lowongan
pekerjaan dan lain-lain.
bisnis tentu tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya
interaksi dengan pihak eksternal dari organisasi itu sendiri, seperti para supplier, customer,
investor, kreditur, pemerintah dan media. Interaksi ini akan terfasilitasi melalui aplikasi
e-Commerce yang dimaksud. Karena itu, pada saat merancang dan membangun aplikasi
e-Commerce tersebut harus sudah direncanakan dengan benar, agar fitur-fitur yang ada
nantinya dapat memfasilitasi interaksi-interaksi tersebut.
Positif dan Negatif e-Commerce dan e-Business
Adapun sisi positif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai berikut:
1. Revenue Stream baru yang mungkin lebih menjanjikan dan tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan pangsa pasar (market exposure).
3. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Memperpendek waktu produksi dan pemasaran.
7. Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain).
Sedangkan sisi negatif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai
berikut:
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga.
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
5. Kerugian yang tidak terduga.
Aplikasi e-Business
Berikut fitur-fitur yang harus ada pada aplikasi e-Business:
1. ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan komponen utama dari e-Business, dengan kata lain ERP adalah sistem operasi bisnis, setara dengan sistem operasi windows untuk operasi back-office.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Sistem informasi untuk perusahaan manufaktur.
b. Berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis.
c. Back office system, konsumen dan publik tidak dilibatkan.
d. Client-server software, baik desktop ataupun berbasis web.
e. Memiliki kemampuan untuk mengelola sebagian besar transaksi.
f. Data dapat diakses secara real-time.
2. CRM (Customer Relationship management)
CRM adalah kustomisasi dan personalisasi produk dan layanan secara real-time berdasarkan kebiasaan beli, keinginan dan kebutuhan konsumen. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Merupakan penggambaran hubungan sistem dengan konsumennya.
b. Usaha perusahaan dalam menjaga hubungan dengan konsumennya.
c. Strategi bisnis perusahaan.
d. Sebuah tool untuk memahami konsumennya.
3. SCM (Supply Chain Management)
SCM merupakan sinkronisasi dan koordinasi aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan aliran material/produk.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan yang efektif atas integrasi yang terlibat di dalam kegiatan pemasokan.
b. Perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan.
c. Efesiensi aliran pasokan hingga ke titik konsumsi terakhir.
d. Perancangan dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan.
e. Bertujuan untuk mendapatkan kepuasan konsumen sekarang dan dimasa yang akan datang.
Perbedaan Bisnis Trandisional dengan e-Business
Walaupun sama-sama bergerak di bidang bisnis, namun terdapat perbedaan
mendasar antara bisnis tradisional dengan e-Business. Perbedaan ini disebabkan oleh perubahan kebiasaan masyarakat yang mengikuti perkembangan teknologi.
E-Busines
Awal Perkembangan e-Business
Pada tahun 1970-an, Aplikasi e-Business pertama kali dikembangkan dan
digunakan sebagai transaksi pembayaran melalui internet yang disebut dengan Electronic
Fund Transfer (EFT). Dalam perkembangan berikutnya, diketemukannya Elektronic Data
Interchange (EDI) yang digunakan untuk mentransfer data secara rutin, seperti dokumen-
dokumen sampai pada transaksi keuangan.
Pada tahun 2000-an,
perkembangan e-Business, semakin pesat dimana banyak perusahaan-perusahaan di
Amerika, Eropa, Asia bahkan Indonesia telah beralih dalam konsep memasarkan produk-
produknya melalui Internet.
Ekonomi Digital
e-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi
pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama
dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi)
Semua cakupan e-Business yang diperlukan, diintegrasikan ke dalam sebuah aplikasi yaitu E-Commerce
yang menghubungkan perusahaan, konsumen bahkan komunitas tertentu melalui transaksi
elektronik dan perdagangan barang.
Pengenalan e-Business
e-Business adalah serangkaian aktifitas bisnis yang memanfaatkan teknologi dan internet sebagai media
transaksinya untuk menciptakan dan meningkatkan nilai bisnis tersebut meliputi sistem itu
sendiri, edukasi pelanggan, pengembangan produk hingga pengembangan usaha yang
ditekuni melalui e-Business itu sendiri.
Hubungan e-Business & e-Commerce
Perdagangan elektronik atau e-Commerce merupakan bagian dari e-Business,
dimana cakupan e-Business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup
juga kolaborasi mitra bisnis, pelayanan nasabah, sumber daya manusia, lowongan
pekerjaan dan lain-lain.
bisnis tentu tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya
interaksi dengan pihak eksternal dari organisasi itu sendiri, seperti para supplier, customer,
investor, kreditur, pemerintah dan media. Interaksi ini akan terfasilitasi melalui aplikasi
e-Commerce yang dimaksud. Karena itu, pada saat merancang dan membangun aplikasi
e-Commerce tersebut harus sudah direncanakan dengan benar, agar fitur-fitur yang ada
nantinya dapat memfasilitasi interaksi-interaksi tersebut.
Positif dan Negatif e-Commerce dan e-Business
Adapun sisi positif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai berikut:
1. Revenue Stream baru yang mungkin lebih menjanjikan dan tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan pangsa pasar (market exposure).
3. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Memperpendek waktu produksi dan pemasaran.
7. Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain).
Sedangkan sisi negatif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai
berikut:
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga.
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
5. Kerugian yang tidak terduga.
Aplikasi e-Business
Berikut fitur-fitur yang harus ada pada aplikasi e-Business:
1. ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan komponen utama dari e-Business, dengan kata lain ERP adalah sistem operasi bisnis, setara dengan sistem operasi windows untuk operasi back-office.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Sistem informasi untuk perusahaan manufaktur.
b. Berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis.
c. Back office system, konsumen dan publik tidak dilibatkan.
d. Client-server software, baik desktop ataupun berbasis web.
e. Memiliki kemampuan untuk mengelola sebagian besar transaksi.
f. Data dapat diakses secara real-time.
2. CRM (Customer Relationship management)
CRM adalah kustomisasi dan personalisasi produk dan layanan secara real-time berdasarkan kebiasaan beli, keinginan dan kebutuhan konsumen. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Merupakan penggambaran hubungan sistem dengan konsumennya.
b. Usaha perusahaan dalam menjaga hubungan dengan konsumennya.
c. Strategi bisnis perusahaan.
d. Sebuah tool untuk memahami konsumennya.
3. SCM (Supply Chain Management)
SCM merupakan sinkronisasi dan koordinasi aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan aliran material/produk.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan yang efektif atas integrasi yang terlibat di dalam kegiatan pemasokan.
b. Perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan.
c. Efesiensi aliran pasokan hingga ke titik konsumsi terakhir.
d. Perancangan dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan.
e. Bertujuan untuk mendapatkan kepuasan konsumen sekarang dan dimasa yang akan datang.
Perbedaan Bisnis Trandisional dengan e-Business
Walaupun sama-sama bergerak di bidang bisnis, namun terdapat perbedaan
mendasar antara bisnis tradisional dengan e-Business. Perbedaan ini disebabkan oleh perubahan kebiasaan masyarakat yang mengikuti perkembangan teknologi.
Awal Perkembangan e-Business
Pada tahun 1970-an, Aplikasi e-Business pertama kali dikembangkan dan
digunakan sebagai transaksi pembayaran melalui internet yang disebut dengan Electronic
Fund Transfer (EFT). Dalam perkembangan berikutnya, diketemukannya Elektronic Data
Interchange (EDI) yang digunakan untuk mentransfer data secara rutin, seperti dokumen-
dokumen sampai pada transaksi keuangan.
Pada tahun 2000-an,
perkembangan e-Business, semakin pesat dimana banyak perusahaan-perusahaan di
Amerika, Eropa, Asia bahkan Indonesia telah beralih dalam konsep memasarkan produk-
produknya melalui Internet.
Ekonomi Digital
e-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi
pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama
dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi)
Semua cakupan e-Business yang diperlukan, diintegrasikan ke dalam sebuah aplikasi yaitu E-Commerce
yang menghubungkan perusahaan, konsumen bahkan komunitas tertentu melalui transaksi
elektronik dan perdagangan barang.
Pengenalan e-Business
e-Business adalah serangkaian aktifitas bisnis yang memanfaatkan teknologi dan internet sebagai media
transaksinya untuk menciptakan dan meningkatkan nilai bisnis tersebut meliputi sistem itu
sendiri, edukasi pelanggan, pengembangan produk hingga pengembangan usaha yang
ditekuni melalui e-Business itu sendiri.
Hubungan e-Business & e-Commerce
Perdagangan elektronik atau e-Commerce merupakan bagian dari e-Business,
dimana cakupan e-Business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup
juga kolaborasi mitra bisnis, pelayanan nasabah, sumber daya manusia, lowongan
pekerjaan dan lain-lain.
bisnis tentu tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya
interaksi dengan pihak eksternal dari organisasi itu sendiri, seperti para supplier, customer,
investor, kreditur, pemerintah dan media. Interaksi ini akan terfasilitasi melalui aplikasi
e-Commerce yang dimaksud. Karena itu, pada saat merancang dan membangun aplikasi
e-Commerce tersebut harus sudah direncanakan dengan benar, agar fitur-fitur yang ada
nantinya dapat memfasilitasi interaksi-interaksi tersebut.
Positif dan Negatif e-Commerce dan e-Business
Adapun sisi positif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai berikut:
1. Revenue Stream baru yang mungkin lebih menjanjikan dan tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan pangsa pasar (market exposure).
3. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Memperpendek waktu produksi dan pemasaran.
7. Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain).
Sedangkan sisi negatif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai
berikut:
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga.
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
5. Kerugian yang tidak terduga.
Aplikasi e-Business
Berikut fitur-fitur yang harus ada pada aplikasi e-Business:
1. ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan komponen utama dari e-Business, dengan kata lain ERP adalah sistem operasi bisnis, setara dengan sistem operasi windows untuk operasi back-office.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Sistem informasi untuk perusahaan manufaktur.
b. Berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis.
c. Back office system, konsumen dan publik tidak dilibatkan.
d. Client-server software, baik desktop ataupun berbasis web.
e. Memiliki kemampuan untuk mengelola sebagian besar transaksi.
f. Data dapat diakses secara real-time.
2. CRM (Customer Relationship management)
CRM adalah kustomisasi dan personalisasi produk dan layanan secara real-time berdasarkan kebiasaan beli, keinginan dan kebutuhan konsumen. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Merupakan penggambaran hubungan sistem dengan konsumennya.
b. Usaha perusahaan dalam menjaga hubungan dengan konsumennya.
c. Strategi bisnis perusahaan.
d. Sebuah tool untuk memahami konsumennya.
3. SCM (Supply Chain Management)
SCM merupakan sinkronisasi dan koordinasi aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan aliran material/produk.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan yang efektif atas integrasi yang terlibat di dalam kegiatan pemasokan.
b. Perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan.
c. Efesiensi aliran pasokan hingga ke titik konsumsi terakhir.
d. Perancangan dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan.
e. Bertujuan untuk mendapatkan kepuasan konsumen sekarang dan dimasa yang akan datang.
Perbedaan Bisnis Trandisional dengan e-Business
Walaupun sama-sama bergerak di bidang bisnis, namun terdapat perbedaan
mendasar antara bisnis tradisional dengan e-Business. Perbedaan ini disebabkan oleh perubahan kebiasaan masyarakat yang mengikuti perkembangan teknologi.
E-Busines
Awal Perkembangan e-Business
Pada tahun 1970-an, Aplikasi e-Business pertama kali dikembangkan dan
digunakan sebagai transaksi pembayaran melalui internet yang disebut dengan Electronic
Fund Transfer (EFT). Dalam perkembangan berikutnya, diketemukannya Elektronic Data
Interchange (EDI) yang digunakan untuk mentransfer data secara rutin, seperti dokumen-
dokumen sampai pada transaksi keuangan.
Pada tahun 2000-an,
perkembangan e-Business, semakin pesat dimana banyak perusahaan-perusahaan di
Amerika, Eropa, Asia bahkan Indonesia telah beralih dalam konsep memasarkan produk-
produknya melalui Internet.
Ekonomi Digital
e-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi
pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama
dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi)
Semua cakupan e-Business yang diperlukan, diintegrasikan ke dalam sebuah aplikasi yaitu E-Commerce
yang menghubungkan perusahaan, konsumen bahkan komunitas tertentu melalui transaksi
elektronik dan perdagangan barang.
Pengenalan e-Business
e-Business adalah serangkaian aktifitas bisnis yang memanfaatkan teknologi dan internet sebagai media
transaksinya untuk menciptakan dan meningkatkan nilai bisnis tersebut meliputi sistem itu
sendiri, edukasi pelanggan, pengembangan produk hingga pengembangan usaha yang
ditekuni melalui e-Business itu sendiri.
Hubungan e-Business & e-Commerce
Perdagangan elektronik atau e-Commerce merupakan bagian dari e-Business,
dimana cakupan e-Business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup
juga kolaborasi mitra bisnis, pelayanan nasabah, sumber daya manusia, lowongan
pekerjaan dan lain-lain.
bisnis tentu tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya
interaksi dengan pihak eksternal dari organisasi itu sendiri, seperti para supplier, customer,
investor, kreditur, pemerintah dan media. Interaksi ini akan terfasilitasi melalui aplikasi
e-Commerce yang dimaksud. Karena itu, pada saat merancang dan membangun aplikasi
e-Commerce tersebut harus sudah direncanakan dengan benar, agar fitur-fitur yang ada
nantinya dapat memfasilitasi interaksi-interaksi tersebut.
Positif dan Negatif e-Commerce dan e-Business
Adapun sisi positif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai berikut:
1. Revenue Stream baru yang mungkin lebih menjanjikan dan tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan pangsa pasar (market exposure).
3. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Memperpendek waktu produksi dan pemasaran.
7. Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain).
Sedangkan sisi negatif penerapan e-Commerce dan e-Business adalah sebagai
berikut:
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga.
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
5. Kerugian yang tidak terduga.
Aplikasi e-Business
Berikut fitur-fitur yang harus ada pada aplikasi e-Business:
1. ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan komponen utama dari e-Business, dengan kata lain ERP adalah sistem operasi bisnis, setara dengan sistem operasi windows untuk operasi back-office.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Sistem informasi untuk perusahaan manufaktur.
b. Berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis.
c. Back office system, konsumen dan publik tidak dilibatkan.
d. Client-server software, baik desktop ataupun berbasis web.
e. Memiliki kemampuan untuk mengelola sebagian besar transaksi.
f. Data dapat diakses secara real-time.
2. CRM (Customer Relationship management)
CRM adalah kustomisasi dan personalisasi produk dan layanan secara real-time berdasarkan kebiasaan beli, keinginan dan kebutuhan konsumen. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Merupakan penggambaran hubungan sistem dengan konsumennya.
b. Usaha perusahaan dalam menjaga hubungan dengan konsumennya.
c. Strategi bisnis perusahaan.
d. Sebuah tool untuk memahami konsumennya.
3. SCM (Supply Chain Management)
SCM merupakan sinkronisasi dan koordinasi aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan aliran material/produk.
Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan yang efektif atas integrasi yang terlibat di dalam kegiatan pemasokan.
b. Perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan.
c. Efesiensi aliran pasokan hingga ke titik konsumsi terakhir.
d. Perancangan dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan.
e. Bertujuan untuk mendapatkan kepuasan konsumen sekarang dan dimasa yang akan datang.
Perbedaan Bisnis Trandisional dengan e-Business
Walaupun sama-sama bergerak di bidang bisnis, namun terdapat perbedaan
mendasar antara bisnis tradisional dengan e-Business. Perbedaan ini disebabkan oleh perubahan kebiasaan masyarakat yang mengikuti perkembangan teknologi.
Adapun perbedaanya dapat dilihat pada tabel berikut.
Cakupan e-Business
Cakupan atau spektrum e-Business dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari
masing-masing sudut pandang orang yang melihat definisi dari kata “bisnis” itu sendiri.
-Prinsip What
E-Business memiliki cakupan jauh lebih luas tidak hanya pada aktifitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara online/digital namun termasuk di dalamnya aktifitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan konsumenya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya.
-Prinsip Who
Who adalah semua pihak yang melakukan interaksi dalam sebuah siste bisnis/serangkaian proses bisnis yaitu pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-Business.
Tujuah klasifikasi pihak e-Business yaitu:
a. Agent
b. Business
c. Consumer
d. Device
e. Employee
f. Family
g. Goverment
Prinsip Why
Konsep e-Business tidak hanya menguntungkan perusahaan namun juga memberikan
kesempatan perusahaan untuk meningkatkan perusahaan dalam meningkatkan level
pendapatanya (reveneu generation) secara langsung maupun tidak langsung.
-Prinsip Where
Dalam e-Business interaksi dan keegiatan e-Business dapat dilakukan dimana saja
melalui berbagai kanal akses, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas
elektronik/digital sebagai kanal akses.
Spektrum Value e-Business
menurut Charles R. Rieger dan Mary P. Donato ada 5 keuntungan e-Business (e-Business value spectrum) menurut yaitu:
Dalam e-Business interaksi dan keegiatan e-Business dapat dilakukan dimana saja
melalui berbagai kanal akses, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas
elektronik/digital sebagai kanal akses.
Spektrum Value e-Business
menurut Charles R. Rieger dan Mary P. Donato ada 5 keuntungan e-Business (e-Business value spectrum) menurut yaitu:
1. Efesiensi (Efficiency)
Menfaat yang didapatkan perusahaan adalah perbaikan tingkat efesiensi.
2. Efektifitas (Effectiveness)
Efektifitas dirasakan ketika terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan dalam
cara perusahaan melakukan aktifitas operasional sehari-hari.
3. Jangkauan (Reach)
Kemampuan penggunaan teknologi informasi di dalam memperluas jangkauan dan ruang gerak perusahaan.
4. Struktur (Structure)
Terciptanya berbagai jenis produk dan jasa baru akibat konvergensi berbagai sektor
industri yang selama ini secara struktur terlihat berdisi sendiri-sendiri.
5. Peluang (Opportunity)
Terbukanya kesempatan yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk maupun jasa baru akibat berkembangkanya teknologi informasi baru dari waktu
ke waktu.
Tren ke Arah e-Business
Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang mana tentunya
menjadi penunjang utama bagi perkembangan e-Business, sehingga menjadi tren bagi
beberapa aspek yang memanfaatkan e-Business.
Jenis e-Business
e-Businss sendiri terdapat beberapa jenis dan karakteristiknya masing-masing
sesuai dengan siapa pelakuknya dan kepada siapa bisnis ini ditujukan.
Menfaat yang didapatkan perusahaan adalah perbaikan tingkat efesiensi.
2. Efektifitas (Effectiveness)
Efektifitas dirasakan ketika terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan dalam
cara perusahaan melakukan aktifitas operasional sehari-hari.
3. Jangkauan (Reach)
Kemampuan penggunaan teknologi informasi di dalam memperluas jangkauan dan ruang gerak perusahaan.
4. Struktur (Structure)
Terciptanya berbagai jenis produk dan jasa baru akibat konvergensi berbagai sektor
industri yang selama ini secara struktur terlihat berdisi sendiri-sendiri.
5. Peluang (Opportunity)
Terbukanya kesempatan yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk maupun jasa baru akibat berkembangkanya teknologi informasi baru dari waktu
ke waktu.
Tren ke Arah e-Business
Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang mana tentunya
menjadi penunjang utama bagi perkembangan e-Business, sehingga menjadi tren bagi
beberapa aspek yang memanfaatkan e-Business.
Jenis e-Business
e-Businss sendiri terdapat beberapa jenis dan karakteristiknya masing-masing
sesuai dengan siapa pelakuknya dan kepada siapa bisnis ini ditujukan.
TAHAPAN PEMBANGUNAN SISTEM E-BUSINESS
-menetapkan Visi dan Prospek dalam Membangun e-Business
-membuat Tahap-Tahap Pembangunan Sistem e-Business
-me Manajemen Teknologi E-Business
-Pemodelan Sistem
-menerapkan Metode Daur Hidup untuk Membangun Sistem Informasi e-Business
Kegagalan Sistem Informasi e-Business
Tidak semua hal yang telah direncanakan dan dilaksanakan berjalan dengan baik.
Terkadang bisa saja mengalami kendala dan kegagalan, begitupula dengan Sistem
Informasi e-Business.
Kebutuhan Sistem e-Business
Agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan oleh
organisasi, maka dari itu Sistem Informasi e-Business haruslah memenuhi semua
kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi dalam menjalankan konsep e-Business-nya.
Faktor Keberhasilan Implementasi e-Business
Terdapat beberapa strategi dalam mengimplementasikan e-Business seperti
yang dikutip dalam buku Chapter E-Business strategy (Chaffey, 2011) di antaranya ada
11 faktor penentu keberhasilan yaitu:
1. Content
2. Convenience
3. Control
4. Interaksi
5. Komunitas
6. Sensitifitas harga
7. Logo
8. Komitmen
9. Kemitraan
10. Proses perbaikan
11. Integrasi
MERANCANG SISTEM E-BUSINESS
Sistem dalam E-Business sangat bergantung dan dipengaruhi dengan kebutuhan dan Model Bisnis yang akan dilakukan.
Adapun penggunaan teknologi dalam e-Bussiness bertujuan untuk:
1. Redefine business, memaksimalkan nilai pelanggan dan memungkinkan mengembangkan bisnis dengan cara yang baru.
2. Mengubah sudut pandang kompetitif dan saluran distribusi.
3. Memperluas jangkauan pasar.
4. Meningkatkan kecepatan bisnis, menyederhanakan interaksi, meningkatkan harapan pelanggan.
Persyaratan Baru pada E-Business
Persyaratan baru pada e-Bussiness untuk lingkup bisnis bertitik pada fleksibel, responsif, cepat, berfokus pada pelanggan, iventif, inovatif, kolaboratif self-service dan bersifat global.
Perencanaan Keberhasilan E-Bussiness
Perencanaan keberhasilan e-Bussiness dapat menggunakan metodologi overview.
Proses e-Business
Proses bisnis adalah arus kerja dari seperangkat aktifitas dan bahan baku informasi dan pengetahuan.
Sistem Informasi Manajemen berfungsi untuk mengotomatiskan banyak tahap pada proses bisnis yang sebelumnya mungkin dilakukan secara manual. Seperti pengecekan
kredit klien, memperoleh tagihan atau mengatur pesanan pengiriman barang.
Kebijakan Publik
Kebijakan publik dalam e-Business menyangkut regulasi yang mengatur jalannya
e-Business agar dapat sesuai dengan hukum dan aturan-aturan yang berlaku pada suatu
negara.
Produk Hukum e-Business di Indonesia
Regulasi dan kebijakan yang telah diatur pemerintah Indonesia terkait dengan E-Business
TEMUAN PERMASALAHAN DAN CARA PENYELESAIAN MASALAHNYA
permasalahan: Masih banyak istilah yang belum diketahui
Solusi: mencari istilah yang belum di ketahui di browser
KESIMPULAN YANG DIDAPAT
Banyak tentang E-bisnis yang belum di ketahui dan setidaknya tahu E-bisnis seperti apa dan bagaiman cara melakukan E-bisnis.
REFERENSI
Buku E-Bisnis.pdf
Wikipedia bahasa indonesia,ensiklopedia bebas
Posting Komentar